19 April, 2008

"Muka Lama"


Orang-orang orde baru mulai bermunculan lg di panggung politik nasional untuk ikut serta dalam PilPres 2009. Baru-baru ini, mantan menteri penerangan di Era Soeharto (Bapak Harmoko) muncul kembali dgn "baju barunya", dgn membentuk Parpol Baru yaitu Partai Kerakyatan Nasional. Yang Mengklaim diri sebagai Partai kaum Muda, tapi tanpa meninggalkan komunikasi politik dgn tokoh tua, dgn isu dari-oleh dan untuk rakyat.

Para pengamat politik pun muncul dgn anggapan2 negatif mereka, kembalinya Harmoko tersebut salah satunya dinilai negatif oleh J. Kristiadi pengamat politik dari CSIS (Centre for Strategic of International Studies). Menurut Kristiadi, gebrakan politik Harmoko lewat PKN mengingatkan "mimpi buruk" ketika Harmoko menjadi Ketua Umum Golkar di masa orde baru. "Golkar saat itu hanya sebagai instrumen bagi seseorang untuk berkuasa,". Kristiadipun berpendapat, tidak ada yang bisa dijual lagi dari sosok kepemimpinan Harmoko. Pasalnya, saat ini masyarakat lebih cerdas, terbuka, dan demokratis ketimbang zaman Orde Baru yang represif. "Saya ragu Harmoko masih dapat dipercaya masyarakat untuk mewujudkan janji-janji politik,"

Sindiran negatif terhadap Harmoko pun disampaikan M. Qodari, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indo Barometer. Ia menilai Harmoko saat ini tak lagi populer bagi generasi muda. Sedangkan di kalangan tua, Harmoko justru menyisakan kenangan buruk. "Harmoko salah zaman membidani PKN".

Klo diatas sudah saya sajikan beberapa pendapat pakar politik terkait dgn deklarasi Partai PKN oleh Harmoko. Dan bagaimana tanggapan temen2 sendiri mengenai langkah politik Harmoko ini, dgn melihat realita politik sekarang ini, yang sejatinya sangat berbeda dgn realita politik di zaman kejayaannya masa lalu (orde baru).

Tidak ada komentar: